bimbinganislam.com |
Bulan Ramadhan adalah bulan yang amat dirindukan oleh umat muslim terutama, sebab dibulan ini begitu banyak berkah dalam sisi-sisi ruhiyah dan jasadiyah seseorang. Sisi Ruhiyah serasa mendapatkan hidangan paling nikmat, puasa menambah semangat seseorang berpuasa bukan sebaliknya. sementara disisi Jasadiyah puasa menyehatkan badan orang yang berpuasa.
Banyak fakta medis bahwa puasa banyak menyembuhkan berbagai macam penyakit, pernah saya bertemu seseorang yang mengeluh sakit maag, namun penyakit maag nya hilang di bulan Ramadhan, aneh bukan? padahal sebelumnya ia sering merintih kesakitan bila telat makan siang.
"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu yang hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu. Dan barangsiapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain" (QS. Al-Baqarah: 185)
Aspek Ruhiyah dan jasadiyah seseorang itu mungkin yang dirasakan paling utama, belum aspek lain yang bisa dirasakan dan secara signifikan berpengaruh secara masif pada tatanan masyarakat. Pada bulan Ramadhan tingkat kriminalitas turun drastis dibanding bulan-bulan lain, para pebisnis baik secara hulu dan hilir mendapatkan keuntungan dari moment Ramadhan, diantara yang tentu merasakan signifikansi omset diantaranya makanan, pakaian, transportasi, dll.
pada bulan ini pula kepedulian sosial meningkat amat pesat, bahkan para ekonom akan menemukan perbedaan signifikan pada grafik ekonomi, pernah saya mendapat kuliah ada hal di luar nalar prinsip homo economicus yang amat dikenal pada ekonomi, prinsip individualis yang tergambar jelas hilang pada saat moment ramadhan. orang-orang akan berbelanja berlipat-lipat melebihi belanja rutinnya, justru untuk dibagikan kepada saudara dekat, orang lain atau bahkan untuk menu berbuka puasa.
Selain itu, pada bulan Ramadhan ada moment shalat berjamaah dan ibadah malam seperti shalat tarawih. semua bersuka cita melaksanakan ibadah shalat malam terutama shalat tarawih, tetangga yang biasanya jarang terlihat akan berkumpul dimasjid. bahkan dalam moment ini kita akan menemukan ada sebagian kenalan lama yang ternyata tetangga dekat rumah. Tarawih menjadi moment berkumpul satu lingkungan masyarakat yang secara sadar atau tidak meningkatkan rasa kasih sayang diantara sesama tetangga.
Pada menjelang akhir Ramadhan terutama 10 malam terakhir umat muslim akan semakin disibukkan dengan mengejar malam lailatul qadar, malam yang dianggap mulia hingga siapa yang mengerjakan amalan pada malam ini senilai 1000 bulan. pada awal 2010 keatas bahkan masjid masih dirasa tidak terlalu padat pada 10 malam terakhir namun semakin kemari tempat saya iktikaf atau berdiam diri pada 10 malam terakhir semakin padat, pedagang pun semakin ramai.
Dan ini dirasakan juga di hampir seluruh masjid yang melaksanakan iktikaf. Ada pergeseran nilai yang dulunya 10 malam terakhir ramai di mall mulai pindah ke masjid, memang masih tetap lebih ramai mall namun dalam jangka panjang bukan tidak mungkin akan ada perubahan kebiasaan masyarakat di bulan berkah ini.
Allah SWT begitu pemurah pada bulan ini sehingga sayang sekali kalau kita tak termasuk orang yang memahami begitu berkahnya bulan ini, kalau kita tak merasakan ada yang berbeda dengan bulan ini tentu menjadi pertanyaan buat diri kita, sejauh mana kita mengenal Allah SWT sebagai Tuhan yang telah memberikan kita banyak kenikmatan hingga hari ini.
No comments:
Post a Comment